Dalam peredaran, biasanya air tercemar oleh
bahan-bahan yang membahayakan manusia apa lagi air tesebut digunakan sebagai
air minum. Oleh karena itu,
persyaratan kualitas air harus berdasarkan standar kualitas air minum. Agar
tidak mengganggu kesehatan manusia, air minum yang dikonsumsi harus memenuhi
persyaratan fisik, kimia, dan bakteriologi (Widarto, 1996).
Kualitas
air minum ditentukan oleh faktor-faktor yang berlebihan dan yang tidak
dikehendaki dalam air. Faktor-faktor tersebut misalnya, keasaman, kekeruhan,
warna, rasa, bau, dan bahan-bahan organik lainnya.
1. Persyaratan Fisik Air Minum
Persyaratan
fisik adalah persyaratan air yang dapat diindera, baik dengan penglihatan,
pencuiman maupun indera perasa. Persyaratan fisik air minum meliputi (1) air
harus jernih, bersih dan tidak berwarna. (2) tidak berbau dan berasa (misalnya
asin, pahit, manis dan getir, (3) suhu air kurang lebih sama dengan suhu ruang
sehingga air minum tidak terlalu dingin tetapi dapat memberikan rasa segar.
2. Persyaratan Kimia
Persyaratan
kimia air minum adalah persyaratan yang menyangkut kadar atau kandungan zat
kimia dalam air. Air minum tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat mengganggu
kesehatan manusia, seperti karbon dioksida, asam nitrit, amoniak, timah, dan
besi.
3. Persyaratan Bakteriologis Air Minum
Persyaratan
bakteriologis menyangkut kandungan mikroorganisme atau jasad renik yang terdapat
dalam air minum. Persyaratannya antara lain, (1) jumlah kuman yang terdapat
dalam satu cc air minum harus kurang dari 100 kuman, (2) tidak boleh ada
bakteri-bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit kolera, thypus, dan
disentri.
Lebih
lanjut menurut Soeharno (1992), untuk meneliti kualitas air secara sederhana
dapat dilakukan secara langsung di lapangan, yaitu dengan (1) melihat warna
air; air harus jenih dan tidak berwarna. Bila air keruh dan berwarna berarti
terdapat banyak larutan kapur, lempung atau tanah liat dan zat-zat lainnya, (2)
mencuim bau air: air harus tidak berbau apalagi berbau busuk atau anyir,
apabila air berbau ini berarti terdapat banyak larutan kapur dan bahan mineral
antara lain: belerang, sisa-sisa pembusukan biomassa oleh jasad renik dan gas
alam lain, (3) merasakan air: air harus tidak mempunyai rasa atau tawar, bila
zat terlarut di dalamnya maka air akan terasa asin, anyir, pahit, dan
sebagainya.