Umumnya aki basah yang kita pakai di
mobil atau motor bertahan selama 1,5 tahun, tergantung kondisi motor/mobil yang
menggunakannya. Seiring dengan masa pakai aki basah pada kendaraan, lembar sel
aki akan terlapis oleh kerak sulfat. Semakin tebal kerak, semakin berkurang
kinerja aki. Bahkan bisa benar-benar mati (soak istilah awam) dan tidak bisa
diisi (recharge) lagi. Kalau sudah
begitu, ya, solusinya aki diganti dengan yang baru.
Ada langkah alternative untuk
memperpanjang masa pakai aki basah pada mobil atau motor kita, seperti
dijelaskan di www.saft7.com
– Automotive Tips & Sharing.
Bahan
dan alat yang dibutuhkan:
· Bubuk
ethylenediamine tetraacetic (EDTA)
yang di toko kimia dikenal dengan bubuk EDTA teknis
·
Air aquades (bukan air accu
zuur)
·
Sendok teh
·
Gelas atau botol
· · Battery hydrometer
(untuk mengukur kualitas air aki – bisa diperoleh di toko onderdil mobil dengan
harga berkisar Rp 25.000,-)
· Lap
(untuk bersih-bersih)
Langkah-langkahnya:
1. Tuang
1 liter air aquades ke dalam gelas atau botol.
2. Untuk
perawatan aki, masukkan 2 – 3 sendok the bubuk EDTA; untuk aki yang sudah soak,
masukkan 4-6 sendok teh bubuk EDTA.
3. Aduk
dengan gelas atau kocok botolnya.
4. Setiap
lubang/sel kita lihat kondisinya dengan battery
hydrometer. Sel yang terlihat lebih dekat ke “merah” memerlukan “campuran
EDTA dan aquades” banyak ketimbang sel
yang sehat (hijau).
5. Untuk
aki yang soak harus diisi ulang, sedangkan untuk perawatan bisa dituangkan
campuran tadi setiap bulannya agar kerak sulfat bisa dirontokkan. Namun, tidak
semua aki basah yang soak bisa ” dihidupkan” kembali karena beberapa sebab,
semisal arus pendek di dalam sel atau sel sudah rusak parah. Dalam situs
diatas, disebutkan jika rutin menggunakan bubuk EDTA setiap bulannya, dapat
memperpanjang masa pakai aki hingga 4-5 tahun. Solusi irit di zaman kejepit!
(sumber: Majalah Intisari, Juli 2008, hal. 35)