Silahkan

Home » » TEORI ASAM BASA

TEORI ASAM BASA

Written By Titinkita.blogspot.com on Kamis, 21 Maret 2013 | 23.44


 A.    TEORI ASAM BASA ARRHENIUS  
            Teori tentang penyebab asam basa ini terus berkembang sehingga pada tahun 1884, Svante Arrhenius mengemukakan konsep yang masih diterima sampai sekarang. Dalam bahasa sederhana, asam adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan memberikan ion hidrogen, H+, sedangkan basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air akan memberikan ion hidroksida, OH-.
            Sehingga kita dapat mengetahui lebih jauh penyebab hidrogen klorida bersifat asam berdasarkan teori asam menurut Arrhenius. Bahwa HCl karena dalam air akan bereaksi sebagai berikut :
                        HCl (aq) → H+(aq) + Cl-(aq)
Dan penyebab natrium hidroksida bersifat basa dengan mendasarkan pada teori basa menurut Arrhenius. Bahwa NaOH dalam air akan bereaksi sebagai berikut :
                        NaOH(aq) → Na+(aq) + OH-(aq)
           
B.           TEORI ASAM BASA BRONSTED-LOWRY
                        Pada tahun 1923 J. N. Bronsted dari Denmark dan T. M. Lowry dari Inggris secara terpisah dalam waktu yang bersamaan mengajukan konsep tentang asam dan basa. Konsep ini kemudian lebih dikenal dengan konsep asam basa Bronsted-Lowry yang isinya sebagai berikut,

Asam adalah zat yang dapat memberi proton (proton donor).
Basa adalah zat yang dapat menerima proton (proton akseptor).

            Konsep asam basa Bronsted-Lowry memberikan pengertian tentang asam basa yang didasarkan kepada kemampuan memberi atau menerima proton. Seperti yang telah kita ketahui di atas, HCl dapat terionisasi dalam air, sedangkan HCl tidak terionisasi dalam eter. Kenyataan yang sebenarnya adalah HCl memberi proton (ion H+) dalam air dan air dapat menerima proton tersebut. Tetapi berbeda dengan larutan HCl dalam eter. Eter tidak dapat menerima (mengikat) proton dari HCl. Reaksi HCl dalam air adalah sebagai berikut,
            HCl(aq) + H2O(l) Cl-(aq)  +  H3O+(aq)
            asam             air             anion      ion hidronium
sesuai konsep asam basa Bronsted-Lowry, dari reaksi tersebut yang bertindak sebagai asam adalah HCl dan yang bertindak sebagai basa adalah air. Dalam reaksi HCl dengan air, air bertindak sebagai basa. Dalam hal lain air dapat bertindak sebagai asam, seperti pada reaksi air dengan NH3 berikut ini :

            H2O(l) + NH3(aq) → NH4+(aq) + OH-(aq)
            asam          basa

ASAM  DAN BASA KONJUGASI
Reaksi : HCl(aq) + H2O(l) Cl-(aq)  +  H3O+(aq)

Asam           H+ + basa konjugasi
Basa + H+  asam konjugasi

HCl(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl-(aq) 
Asam 1       basa 2           asam 2        basa 1   
Keunggulan teori asam basa Bronsted Lowry dibandingkan Arrhenius dapat kita ringkas sebagai berikut :
  1. Teori Arrhenius hanya mencakup zat anorganik dan pelarut air saja. Teori Bronsted-Lowry mencakup zat anorganik dan zat organik dan bukan hanya pelarut air saja melainkan pelarut lain, misalnya pelarut eter, amonia, dan asam asetat.
  2. Teori Arrhenius hanya mencakup zat berupa molekul atau senyawa ion saja. Teori Bronsted-Lowry mencakup molekul, senyawa ion, dan ion (kation dan anion). Misalnya, mengapa NaCH3COO bersifat basa, karena ion CH3COO- dalam air dapat menerima ion H+ dari air.


C.    TEORI ASAM BASA LEWIS
           
            Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah spesi pemberi ion H+ dan basa adalah spesi penerima ion H+. Bagaimanakah dengan zat-zat yang bersifat asam dan bersifat aprotik (tidak mengandung hidrogen) seperti BF3, SO3, Al3+, dan lain-lain? Konsep Bronsted-Lowry tidak mampu menjelaskan hal tersebut. Oleh karena itu, teori asam basa terus berkembang.
            Pada tahun 19332, seorang kimiawan Amerika Serikat yang bernama G. N. Lewis mengemukakan teori asam basa yang lebih luas, yaitu sebagai berikut,

Asam adalah zat yang bertindak sebagai penerima pasangan elektron (elektron akseptor = elektrofil).
Basa adalah zat yang bertindak sebagai pemberi pasangan elektron (elektron donor = nukleofil)
           
            Teori Lewis ini mencakup teori Arrhenius dan teori Bronsted-Lowry.
                       
H+ + OH- → H2O

            Teori Lewis memperluas konsep Bronsted-Lowry tentang reaksi asam basa ke sejumlah reaksi yang tidak melibatkan transfer proton. Misalnya reaksi berikut ini,

            BCl3 + NH3 → BCl3NH3
Share this article :
0 Comments
Tweets
Komentar

0 komentar:

Posting Komentar

Adsense Indonesia
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. PIKIRAN BEBAS - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger